Tuesday, November 11, 2014

TORAJA


Toraja merupakan salah satu tempat yang menjadi destinasi para traveler saat ngetrip ke Sulawesi Selatan. Perjalanan menuju ke Toraja membutuhkan waktu sekitar 8-9 jam dari Makasar.
Sebelum kalian berangkat ke Toraja guys, carilah informasi terlebih dahulu bagaimana kalian bisa sampai kesana. Kita bisa menggunakan bus yang hanya akan berangkat dari Makasar paling malam pukul 21:00, itu adalah waktu terbaik kalian berangkat ke Toraja. Estimasi waktunya, saat kalian berangkat jam 21:00 dari Makasar maka kalian akan tiba di Toraja sekitar jam 05:00.
Ada beberapa Perwalian Bus yang menuju ke Toraja, baik dari Makasar maupun dari Toraja. (Lihat Disini)
Lebih baik kalian datang langsung ke tempat Perwalian Bus dan Tanya-tanya langsung, pilih pemberangkatan yang paling malam (biasanya jam 21:00). Harga tiket Makasar-Toraja sekitar Rp 130.000 (kalau harga belum naik), usahakan kalian langsung membeli tiket untuk perjalanan PP karena siapa tau kalian tidak sempat membeli pas lagi di Toraja.
Selagi kalian menunggu pemberangkatan bus ke Toraja, kalian bisa tuuh jalan-jalan sebentar di Kota Makasar. Coba makanan-makanannya seperti coto makasar, pallubasa, sop konro, sop sodara,  pisang eppe, es palubutung, dll dkk (hampir semua makanannya kolestrol tinggi, hehehe ). Mampir juga ke benteng Fort Roterdam, Masjid Apung dan Pantai Losari tentunya.
Jangan keasyikan jalan-jalannya, kalian harus tepat waktu guys. Sebelum jam keberangkatan Bus, kalian harus sudah ada di perwalian busnya. Bus akan berangkat sesuai jam keberangkatannya, Bus-bus yang menuju ke Toraja merupakan bus eksekutif guys, pantas aja harganya lumayan mahal kalau dibandingkan dengan bus yang ada di Jawa. Selama perjalanan kalian akan mendapat sebuah selimut dan bantal, hihihi lumayan bisa tidur enak di bus. Kira-kira pada jam 1 malam kalian akan dibangunin dan dipersilahkan kalau mau ke kamar mandi atau makan malam karena bus nya ngetime sebentar (kira-kira 1 jam, ini bukan termasuk dalam harga tiket, kalau mau makan harus bayar sendiri hihiihi). Jam 5 pagi kalian telah sampe ke Tana Toraja, mintalah turun di pemberhentian terakhir atau di perwalian busnya di kota Rantepao. Kalau kalian belum beli tiket pulang ke Makasar, maka kalian harus beli di perwalian bus untuk antisipasi kalau tiketnya habis (apalagi kalau kalian tidak menginap di Toraja). Setelah membeli tiket balik ke Makasar, kalian bisa sewa motor di Toraja. Kalau aku di Toraja sewa motornya di Lebona Rental dari tempat perwalian bisa jalan kaki ga sampe 10 menit udah nyampe, motornya lumayan terawat jadi enak juga makenya. Harga sewa per harinya Rp 60.000 (kalau belum naik). Contact Personnya (042323520) booking aja dulu, takut motornya habis disewa. Kalian bisa Tanya kepada orang di Perwalian bus dimana letak Lebona motor yang dekat dengan Gereja Maria.
Kete' Kesu, Toraja
Di tempat penyewaan motor Lebona itu kalian bisa minta peta Toraja, peta sangat membantu buat nemuin tempat-tempat bagus di Toraja, tapi kalian juga harus sering-sering Tanya ke masyarakat biar jelas, jangan sampe waktu kalian di Toraja habis cuma buat baca peta doang hahaha.
Di peta biasanya di kasih tau tempat wisata mana aja yang ada di Toraja, kalian bisa mengunjungi tempat yang paling dekat aja dulu. Kete’ kessu (maaf kalau salah ketik, nama-nama di Toraja susah-susah mungkin karena kita masih asing aja kali ya) tempat ini yang paling dekat dengan Rantepao (Rantepao adalah pusat kotanya Toraja). Kete’ kessu merupakan tempat yang pasti dikunjungi oleh traveler karena disana sudah meliputi rumah adat Toraja lengkap dengan makam-makamnya.
Guys, buat kalian yang belum tau…. Toraja merupakan tempat wisata yang mayoritas berupa tempat pemakaman hihhihi. Ada beberapa jenis kuburan disana seperti kuburan khusus bayi, kuburan batu, kuburan tebing, kuburan goa, rumah mewah dari kayu untuk tempat pemakaman dkk dll. 
Tongkonan, Kete' Kesu
Setiap rumah di Toraja setidaknya pasti punya Tongkonan, kalian tau kan rumah adat suku Toraja. Rumah Tongkonan memiliki makna tersendiri untuk masyarakat Toraja, menurut mereka Tongkonan merupakan peninggalan dari leluhur. Fungsi Tongkonan diantaranya digunakan untuk tempat bermusyawarah, sebagai lumbung padi dan juga untuk penyimpanan mayat keluarga mereka yang telah meninggal. Masyarakat Toraja tidak segera memakamkan jenasah keluaganya yang meninggal tapi di simpan dulu di rumah Tongkonan karena mereka percaya orang yang meninggal tersebut hanya sakit dan akan disimpan di dalam peti khusus. Di rumah Tongkonan ini di pajang tanduk kerbau yang memanjang dari atas ke bawah di tiang utama di depan rumah Tongkonan, banyaknya tanduk kerbau yang di pajang menunjukan derajat keluarga tersebut.
makam bangsawan Toraja di Kete' kesu
Saat pertama kali menginjakkan kaki di Tana Toraja, yang ada di pikiranku hanyalah “masyarakat Toraja selama hidup berjuang keras mengumpulkan banyak uang untuk pesta kematiannya”. Kalau dilihat sekilas memang tidak ada kemewahan di Toraja, mereka hanya membangun rumah Tongkonan yang berbahan dari kayu, tapi kalau diperhatikan lebih dalam lagi aku baru sadar betapa kayanya masyarakat Toraja. Seolah-olah kekayaan mereka dapat dilihat dari banyaknya tanduk kerbau yang mereka pasang di depan rumah, asal kalian tau seberapa mahalnya harga kerbau apalagi kerbau yang bule.
Tongkonan 
Peti mati di kuburan Goa
Masyarakat Toraja kebanyakan memeluk agama non islam, jadi untuk kalian yang muslim harus pandai-pandai dalam membeli makanan. ada banyak sekali warung makanan yang menjual bakso Babi atau makanan yang tidak boleh dimakan oleh seorang muslim. Lumayan susah mencari warung makanan yang halal. pikiran dengan perut yang lapar kadang malah bisa bekerja cepat hahahhaha, langsung aja kepikiran Masjid. Kita bisa tanya kepada orang yang selesai sholat di Masjid dimana letak warung makanan halal, pasti mereka tau. Ternyata di Rantepao ada sebuah Masjid yang lumayan besar yang sedang di pugar, disitu kami mendapat informasi warung makanan yang halal yang letaknya ga jauh dari Masjid tersebut. harga makanan disana agak sedikit mahal daripada harga makanan di tempat saya hehehehhee, contohnya mie rebus dan telur bisa seharga 25rb. Lebih baik kalian beli makanan yang bisa bikin awet kenyang dan makan yang banyak (itung-itung makannya dijamak hihihihihi). Buat kalian yang berencana nginep di Toraja, disana ada juga penginapan yang lumayan murah yaitu di rantepao "Wisma Maria I" di pusat kota, kalian tanya aja sama masyarakat sekitar jalan menuju penginapan, deket kok. Kalau kalian sedang ada di daerah Batutumonga, kalian bisa menginap di "Mama Rina Homestay". Sebenernya masih ada banyak lagi penginapan disana kalau kalian rajin nyari infonya hehehhehee...
kuburan batu

Wilayah Toraja dibagi menjadi 2 yaitu Toraja Utara dan Toraja selatan. Jaraknya cukup jauh, kalian harus bijaksana memilih mau eksplore yang mana, jika memang waktunya mencukupi kalian bisa mengunjungi semua tempat di Toraja, tapi jika kalian tidak berencana menginap lebih baik kalian eksplore di daerah Toraja Selatan. Toraja selatan yang bisa kalian kunjungi adalah Kete’ kesu, Lemo, Londa, Tilanga, Kambira, Suaya dan city tour di Rantepao. Harga tiket masuk tiap tempat wisata sekitaran Rp 10000,-. 
Puas-puasin aja jalan-jalannya sampe gempor, abis gitu kalian harus udah ada di perwalian Bus sebelum jam pemberangkatan, tidur deeh dienak-enakin pas perjalanan pulangnya.
Buat kalian pencinta kopi, jangan lupa beli kopi toraja. Kopi Toraja yang Arabika harganya lebih mahal, tapi kemaren aku beli kopi Toraja yang tumbuk, kopi torajanya buatan sendiri jadi kita bisa nawar-nawar. Lumayan kan kalau harganya bisa agak murah, soalnya banyak yang pesen oleh-oleh hehehehe bawain aja kopi toraja. Disana juga ada replika rumah Tongkonan, tapi harganya mahal banget, ga cocok buat aku yang notabene seorang backpacker hehehhe


semoga tulisan ini bisa dijadiin referensi rencana trip kalian. enjoy your journey



Kuburan di Kete' Kesu





Kuburan Goa




Kuburan Goa


Patung orang penting di Toraja



Londa, Pekuburan didalam Goa. Toraja







No comments:

Post a Comment